Senin, 10 November 2014

Penutupan

Assalamu’alaikum
For this beginning, or what or what so ever (apaansih) gue Cuma mau berucap,

Alhamdulillah, because of what?

Hari ini diperingati Hari Pahlawan dan acara Serah Terima Jabatan (dan juga, Art Corner)
Kayaknya semuanya toh sudah pada tau fungsinya Hari Pahlawan toh apa. Untuk mengingat jasa Pahlawan terdahulu karena bangsa yang baik adalah bangsa yang (selalu) mengingat (dan juga melanjutkan tugas pahlawan terdahulu) jasa pahlawannya.

So, it feels like

Saya menemukan 40 orang Pahlawan baru untuk melanjutkan cita-cita saya. Cita-cita teman-teman saya. Cita-cita para dimisioner. Cita-cita, keinginan, dan seluruh gerakan-gerakan (gilak) yang akan mereka lanjutkan.

Saya menemukan 40 orang Pahlawan baru untuk menciptakan sebuah kekreatifisan yang akan mereka cipta nantinya. In case, I don’t know when. But it feels like, saya (dan seluruh dimisioner) yakin bahwa mereka bisa melebihi dari apa yang pernah kita capai, di masa lalu.

Saya menemukan 40 orang Pahlawan baru untuk dijadikan panutan  bagi orang-orang sekitar mereka. Orang-orang yang rela turun ke lapangan demi jalannya sebuah acara yang mereka buat, yang mereka ciptakan bersama-sama. Orang-orang yang akan turut memengaruhi teman, ataupun orang disekitarnya untuk turut berpartisipasi dalam apa yang akan mereka lakukan. Orang-orang yang akan turut memengaruhi orang yang disektarnya untuk lebih kreatif, lebih inovatif dan tentunya,

Lebih baik dari tahun saya.

Ah sudahlah, terlalu dramatis sekali diriku.

Sertijab pun dimulai.

Jujur. Ketika Badar dan kawan-kawannya berucapkan “Janji” kepada Bu Ida Sumarsih, MM dan kami (para dimisioner) pun turut menyaksikan.
Saya, merinding. I actually am.

Ngerasa, Alhamdulillah. Kenapa? Jabatan saya selesai. Saya bukan seorang sekretaris I di organisasi tersebut. Saya bebas dari tuntutan, tekanan dari kanan kiri atas bawah. Seneng pokoknya. Akhirnya saya bisa menemukan orang yang akan menggantikan saya di organisasi tersebut. Intinya, seneng.

dan, Jujur. ketika Rizki hormat kepada seluruh anggota MPK MAN 2 Jakarta, saya makin merinding.

Ngerasa, Alhamdulillah tetapi dengan nada gelisah. Kenapa? Jabatan saya selesai. Dan saya, hanya sebagai siswi biasa. Saya kembali menjadi rakyat biasa. Saya kembali menjadi orang yang bisa dibilang, tidak terlalu aktif dalam organisasi. Saya kembali menjadi orang biasa, tidak ikut organisasi kanan, maupun kiri. And for the last time,
I don’t know what to do if I walked out, I don’t know what another activities that I am going to join in or what so ever.

Sedih. Bingung mau ngapain.

Hehe

Udahudah.

Sekarang kita ke art corner yuk!!

So I want to introduce what art corner is.


Art Corner (Pojok Seni) menurut istilah adalah acara internal yang dibuat oleh Angkatan 24 MAN 2 Jakarta dengan dibantunya oleh Pembina seni saat itu ( Imma Nur Faida, S.Pd) yang diadakan setelah sertijab osis MAN 2 Jakarta.

Art Corner (Pojok Seni) menurut gaul-nya adalah acara anak-anak ekskul seni. Ini udah jelas banget ye.
Hehehe.

So, sebenernya

Pencetus acara ini, orang yang kepengen banget ada acara ini, merupakan orang yang hampir saya benci hari ini karena ia tidak hadir untuk acara yang ia damba-dambakan.

Sebut saja, Muhammad Ichsan Widitomo.

Disusul ide lain, ia mengajak Adam Surya Firdaus. Dan tiba-tiba, mereka berdua berbicara dengan saya.

“mut, art corner yuk!”

Dan proses acara ini pun gak seribet proker osis. Percaya atau tidak, panitia nya hanya  kami bertiga. Dan ketika acara ini sudah disetujui oleh Pak Halwanurrofiq, S.Si (Pembina Osis), Bu Dewi Setyawati, S.Pd (Pembina ekskul seni), Bu Ida Sumarsih, MM (Wakil Kepala Bidang Kesiswaan) dan Pak Saepul, S.Pd (Wakil Kepala Bidang Kurikulum), tiba-tiba kedua laki-laki tersebut berkata,

“Lo ketua nya ya!”

“cie jadi ketua acara juga akhirnya!!!”

Hehe. 33q banget memang.

Konsep nya pun biasa banget.

Rundown acara Art Corner hari ini.
anyway, memang,
hanya diberi waktu 60 menit saja 
permintaan dari pak Saepul
dan saya, atas nama
Mutia Novianti
ingin meminta maaf karena kelebihan 15 menit 
dari yang 
seharusnya.
HEHEHEHEHHEHE



Ah I don’t care for what that concept. Jadi

Ceritanya, alat band itu belum di set sama sekali. Dan lo tau, band yang paling ribet diantara semua ekskul seni yang akan ingin ditampilkan. Heft gak sih?
Pacul bilang, “mut lu gimana nih alat belum di set?” well, gue sebenernya juga bingung kenapa belum di set.

Sehabis upacara dan sertijab, Alhamdulillah kami (gue dan adam) dibantu oleh Luwak Sekuad (ah, terlalu panjang jika diceritakan, kalian search saja di google)  dan Alhamdulillah, acara pun segera dimulai.

Maaf untuk Rahadian A. Hafizh dan Deni Arisandi, saya tidak memfoto kalian. But I really enjoy. Terimakasih sudah membantu saya dan adam, ya adikku!!

ternyata, gue fotoin lo berdua, dek. wkwkwk gak keliatan tapi

Mereka berdua, adalah MC untuk art corner kali ini dan boleh dibilang, Art corner yang gue adain kali ini merupakan Art Corner yang ke dua kali nya di adakan di MAN 2 Jakarta.



penampilan pertama
Marching Band


well, Luwak Sekuad.


Penapilan kedua, 
Tari Saman



Abis manggung sis


Penampilan ketiga,
Marawis



Penampilan ke empat,
Beatbox + Shuffle
maaf, tidak terfoto semua, saya terlalu menikmati acara ini
HEHEHE


Penampilan terakhir (nya gado-gado band disekolah),
Gado-Gado Band


Cika dan Eka


me being a keyboardist
(pst, ngga, muka lo plis.)


Hero. Kiri ke kanan
Azzam, EKa, Devin


Nyanyi lagi ya, njo?


kalo sudah passion, pasti menikmati banget,
kaya drummer yang satu ini.


Devin


Eka


Azzam


Alhamdulillah, yang nonton rame



Sama pak Erwan, Guru Kimia, Keyboardist, multi-talented.


Andaikan disini ada dirimu, san.
me with Adam Surya Firdaus.
Alhamdulillah ya dam, Sukses.
Alhamdulillah




-Nickelback - Photograph-


Salam penutup,

Mutia Novianti

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.



0 komentar:

Posting Komentar